Share about my-not important-stories, love, feelings, thoughts, news or something else. Just read.
Jumat, 11 April 2014
Berpindah.
Seperti menanti dana uang turun dari atasan, ribet!
Dengan tawa aku menahan luka, pastinya.
Terlaluilah masa kritis pikiranku yang sudah koma hingga menunggu ajal tiba.
Ah, selalu ada keajaiban.
Bunga kembali bermekaran menghangatkan keadaan.
Membuatku tak merasa mati lagi.
Tertawa saja terus, pikirku selalu seperti itu.
Dengan tawa, asap, teman, lawan, binatang, ah semua menyenangkan!
Ini aku, yang selalu bercerita dengan tidak jelas adanya.
Setidaknya sudah sampai disini sekarang ceritaku.
Seperti menjalani hidup lama yang terbuka kembali.
Biasa saja.
Selamat datang bulan ke empat dari duabelas!
Tak terasa sudah sampai disini waktu kita.
Perpindahamu bagi mereka terasa begitu cepat, bukan?
Semoga kau membawa berkah bagi kami semua.
Bagi kami yang merasa hampir lupa akan waktu.
Cium :*
Minggu, 30 Maret 2014
Bunga.
Kebun luas dengan banyak bunga yang indah.
Tapi bentuk mu paling memikat.
Melihatmu saja aku sudah senang, senyumku melebar.
Ku petik tidak, ya? Tanyaku dalam hati.
Ah.. godaan ini terlalu menyiksa.
Kamu mekar dengan sempurna, membawa tawa di setiap orang yang melihatnya.
Aku berfikir ulang, buat apa aku memetikmu jika nantinya kamu kan layu?
Toh, aku tidak bisa merawat bunga dengan baik.
Waktu pun berlalu begitu lama, kamu semakin mempesona dengan warna yang mencorak.
Aku tidak akan memetikmu, karena itu akan menyakitimu. Dan akan membuat kebun menjadi sendu.
Sampai kapanpun warnamu akan selalu indah seperti ini, kan?
Sebagai bunga yang memikatku, di kebun luas dengan banyak bunga yang indah ini.
Dan sebagai bunga yang selalu membuatku tersenyum, aku akan menjagamu di kebun ini, di kebunku sendiri.
Jumat, 31 Januari 2014
Broke.
Broke=patah.
Dalam hitungan menit aku berpikir.
Tak satupun keberanian muncul saat itu.
Tanpa pemikiran yang terlalu berlebihan aku ucapkan kalimat yang sama sekali tak ingin aku ucapkan.
Sadarku hilang, akan pikirku.
Awan gelap akan membawa hujan turun.
Hatiku juga menjadi gelap seketika.
Dan hujan pun turun.
Aku dalam kebimbangan besar yang tak ingin kuputuskan, tapi telah aku katakan.
Ah....
Yang ada hanya sesal belaka, mencampuri rasa takut dan rasa derita.
Aku terus berdoa dalam tingkahku.
Saat ingin ku balikkan lagi ucapanku, semua telah percuma.
Banyak tuntutan yang berceceran dimataku, masuk perlahan ke otak lalu terpendam di hati.
Dan akhirnya akan ku benarkan mimpiku, dari mimpi buruk yang kucipta.
Kan ku bangun mimpiku, dengan patahan yang tertera.
Selamat pagi.
Jumat, 20 Desember 2013
Halo, impian.
Hei kamu yang bermata coklat.
Kamu membuat aku gelisah setiap saat.
Tiap kamu muncul di barisan kata yang ku naik-turun kan, aku ingin sekali menyampaikan beberapa kata yang aku harap menjadi sebuah pertanda harapan.
Ah, tapi itu cuma mimpi.
Kamu kesana kemari, bersama satu atau lebih dari itu.
Kamu menjalani kegiatanmu sendiri dengan bebas.
Kamu yang hanya bisa berani mengeluarkan kekuatanmu didepan keramaian brutal.
Kamu yang tidak bisa berkata-kata di keramaian sunyi. Itu lucu.
Ya, bagiku itu hal yang lucu.
Aku tidak pernah seperti ini (lagi).
Aku disini menikmati dalam diamku, disekitar keramaian yang aku rasakan saat menikmatimu.
Ah, menyenangkan sekali!
Kamu lugu, tapi aku tidak tahu seberapa lugu dirimu itu.
Kamu pemalu kah? Setahuku kamu cuma bisa sedikit bergerak dan memperbanyak senyum saat keramaian sunyi.
Waw. Betapa hatiku terombang-ambing meloncat-loncat seperti kutu!
Sempat berpikir untuk mengucapkan sebuah kata "terlarang" untukmu, tapi aku kembali berfikir berkali-kali lagi.
Dan akhirnya, aku biarkan berlalu bersama hujan yang aku terobos untuk pergi.
Aku bisa menanti beberapa menit mendengarkan nada-nada yang ditolak oleh kupingku demi menunggu suaramu.
Sampai suaramu muncul dengan sendirinya, aku hanya bisa tertawa. Lucu sekali.
Ya, aku hanya bisa menggambarkanmu sebagai seseorang bermata coklat.
Menikmatimu dalam senyumku.
Seorang pemalu yang mempunyai beberapa karakter berbeda.
Betapa menyenangkan saat membayangkanmu.
Tapi.. ya, itu hanya sebuah harapan. Bisa saja aku sebut itu harapan konyol (tidak bodoh).
Harapan yang bisa kuwujudkan dalam mimpiku, dalam dunia khayalku. Dan itu benar-benar menjadi sesuatu yang konyol.
Ah.. kamu. Kenapa kamu begitu menyenangkan dimataku?
Walaupun aku tau bahwa banyak orang lain yang mengelilingi mu, dan aku tidak akan bisa memasuki dunia besarmu.
Kalaupun bisa, akan aku buat duniamu lebih besar. Lebih besar dan terisi dari sekarang!
Haha lihat, khayalanku bertambah gila seiring imajinasiku melakukan pekerjaannya.
Siapa kamu sekarang?
Siapa aku sekarang?
Kamu cuma tahu aku sebatas "teman".
Tetapi aku sudah mencoba mengetahui mu sedalam pikiranku.
Aku pikir kamu bisa jadi kunci cadanganku, setelah kunci aslinya pergi ke gembok yang lain.
Lagi-lagi, itu hanya harapan.
Aku masih membiarkan harapan berjalan seiring kata, aku masih membatasi harapanku.
Aku membatasi agar tidak mengenai hatiku lebih dulu. Karena jika kena, itu akan berakibat bodoh untuk otakku.
Batasanku kepada kamu, masih sebatas sebagai harapan dalam mimpiku.
Dan kamu tidak akan pernah mengetahui itu.
Someday, I'll tell you something that I never say to any guys in the world. Yes, someday. Hahaha
Bener-bener tulisan yang engga jelas asalnya dan isinya. Konyol. Aneh. Banget.