Kamis, 27 Juni 2013

Cerita Senja ku

Tertarik dari mba-mba yang ga dikenal tapi cukup tau, namanya "Egha Latoya". Pacarnya mas Bagus Nu Dimention, dan kak Egha ini suka senja.
Kalau dipikir-pikir bagus juga "senja" dijadiin sebuah pembicaraan.
Yang pasti kalau aku yang bahas jadi ga terlalu penting sih ceritanya.
Tapi aku cuma mau ngetik iseng doang, lagian pas buka Blog ini sebenernya ga tau mau nge-posting apa.

Senja.
Kalian suka senja?
Kebetulan aku juga suka senja.
Di postingan ini cuma mau ngobrol dan bahas tentang senja.
Mepet-mepet dikit tentang cinta lah.

Kalian suka pemandangan?
Suka pantai?
Suka ketenangan?
Suka senja?
Aku suka semua itu.
Senja membikin kita menjadi tenang.
Apalagi saat kalian menikmati itu dari pinggiran pantai, bahasa kerennya sih "sunset".
Apa yang bakal kalian rasain saat melihat "sunset" itu?
Rasanya itu tenang...
Saat melihat senja di jalan pun aku udah seneng.
Terkadang dan seringnya sih senyum-senyum sendiri kaya orang gila gitu.

Senja itu juga jadi motivasi tersendiri.
Bisa aja saat kalian pingin ngelihat senja di pantai, terus kalian ngajak temen/pacar/gebetan/orang tua/saudara/kakak/adik atau siapalah itu buat ke pantai.
Bisa kan? Bisa lah.
Siapa yang ga suka senja?
Percayalah, kalau orang lagi galau lihat senja pun dijamin, bakal nangis (mungkin).
Senja pun jadi incaran para fotografer loh.
Incaran untuk berlomba-lomba menunggu di pantai demi mendapatkan angle dan hasil yang sempurna dari sebuah senja.
Dibikin buat project foto siluet juga bisa. Bisa banget. (kecuali saat lagi mendung)
Aku dari dulu pingin buat siluet saat senja ga jadi-jadi karena pas musim hujan. :')

Ini contoh foto senja atau sunset dari pantai:

 ada yang bisa nandingin pemandangan sore ini?



Yang jelas senja itu menyenangkan, menenangkan, indah.
Iya bukan?
Objek ketenangan ada di dalam senja.
Itu bagi aku, ga tau juga bagi kalian bagaimana. :)
Senja itu romantis.
Ketika kamu dan pasanganmu menikmati keindahannya bersama.
Ketika kalian saling merasakan rasa cinta yang begitu kuat. (duhh)
Senja...
Apalagi yang bisa menggambarkan senja?
Aku benar-benar melihat senja yang sesungguhnya itu kapan ya?
Aku juga lupa. Sudah lama.
Pingin lagi ke pantai menikmati senja dan ombak serta angin segarnya.
Tapi... Pantainya jauh sekali. Semakin menggoyahkan niat.
Mending-mending kalau pakai mobil. Lah saya, naik motor.

Ah senja tidak harus dinikmati di pantai, seperti yang aku bilang tadi.
Dijalan pun juga bisa (kalau kelihatan), di pinggir danau, di pinggir empang (mungkin), di atas gedung tinggi juga bisa, di bukit terdekat juga bisa, di atas tower malah lebih bisa (sembarangan).
Bagaimana pendapat kalian tentang senja yang pernah dan bahkan mungkin sering kalian lihat?
Menyenangkan kah? Menenangkan? Atau bahkan sebal? Atau malah benci karena bisa mengingatkan akan sesuatu hal yang buruk?
Apapun itu, kalian harus merasakan tentang senja yang sebenarnya.
Pergilah melihat senja esok hari, dan rasakan bagaimana tenangnya hati kalian saat melihat itu.
Senja tak bisa dikalahkan oleh bulan.
Keindahan bulan masih terasa begitu jauh daripada senja.

Nikmatilah senjamu, rasakan aroma dan keindahannya.
Berilah ruang yang besar dihatimu, buka dan biarkan keindahan senja memasuki hatimu.
Jika hatimu sedang gundah, biarkan senja mengobatinya.
Senja bisa menjadi temanmu ketika kau melihatnya.
Silahkan untuk bermain bersama senja, pemandangan hebat yang bisa kau nikmati dimana saja.
Yang bebas untuk kau nikmati, bebas untuk kau kagumi.
Bagiku, inilah senja..

Haha ga penting banget.
Anyway selamat menikmati.
Enjoy ya, maaf cuma iseng ngetik ko.
#JustShare
#Justforfun






Tidak ada komentar:

Posting Komentar